Kamis, 17 Juni 2010

UKHTI....RENUNGKANLAH

Saudariku muslimah, salah seorang darimu pernah berkisah, simaklah mudah-mudahan engkau bisa mengambil faedah.

"Mulanya hanyalah perkenalan dan percakapan biasa lewat telepon. Seiring waktu berkembanglah pembicaraan sampai pada kisah cinta dan seluk-beluknya. Dia pun kemudian mengungkapkan cintanya dan berjanji akan meminang saya. Dia meminta agar bisa melihat wajah saya, terang saya menolaknya. Dia mengancam akan memutuskan hubungan. Akupun menyerah. Kukirimkan fotoku serta surat-surat yang begitu manis penuh rayu. Surat menyurat pun berlangsung selalu. Sampai akhirnya dia meminta untuk berjumpa dan jalan berdua dengannya. Aku menolak dengan keras. Tapi dia mengancam akan menyebarluaskan foto-foto saya serta surat-surat saya dan suara saya yang direkamnya ketika kami bercakap-cakap lewat telepon. Akhirnya akupun keluar pergi bersamanya dengan tekad agar bisa pulang segera secepatnya. Ya, akupun pulang akan tetapi dengan mambawa aib dan kehinaan. Ku katakan padanya: Nikahilah aku! Sungguh ini adalah aib bagiku. Maka dia menjawab dengan segenap penghinaan, ejekan dan mentertawakan: "Sesungguhnya aku tidak akan menikahi wanita pezina.

Saudariku yang mulia, jika engkau memang memiliki akal untuk berfikir maka dengarkanlah nasehat berikut ini:

Janganlah engkau percaya bahwa pernikahan akan mungkin terlaksana hanya karena perkenalan dan percakapan iseng lewat telepon. Kalaupun memang ini terjadi maka akan mengalami kegagalan, kegalauan dan penyesalan.

Janganlah engkau percayai seorang pemuda ketika dia mulai menampakkan kejujuran dan keikhlasannya dan menyatakan sangat menghargai dan menjunjung tinggi kehormatanmu tapi dia mengkhianati keluargamu dengan meneleponmu dan mengajakmu jalan bersama. Jangan kamu percayai dia ketika dia mulai menyatakan cinta dan berlemah lembut dalam pembicaraannya. Sungguh dia melakukan semua itu dengan tujuan-tujuan busuknya yang tampak jelas bagi orang yang berakal. Akankah dia benar-benar menjunjung tinggi kehormatanmu sementara dia mengajakmu berjumpa dan jalan bersama padahal engkau belum halal baginya?

Janganlah engkau percayai para penyeru emansipasi yang mengharuskan adanya cinta (pacaran) sebelum pernikahan.

Ketahuilah bahwa cinta yang hakiki adalah setelah menikah. Adapun selain itu, umumnya adalah cinta yang penuh kepalsuan. Cinta yang dibangun di atas dusta dan kebohongan, semata-mata untuk bersenang-senang memuaskan hawa nafsu yang tak lama kemudian akan tampaklah kenyataan yang sesungguhnya. Berapa banyak keluarga yang hancur berantakan padahal mereka telah berpacaran sebelum akad pernikahan dan berjanji akan setia berkasih sayang sepanjang jaman? Bahkan berapa banyak pula pasangan yang berantakan sebelum sampai pada pelaminan dibarengi hilangnya kehormatan yang dibanggakan?

Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya bahwa Nabi SAW bersabda: "Pada suatu malam aku bermimpi didatangi dua orang. Keduanya berkata kepadaku, Pergilah! -kemudian beliau menyebutkan haditsnya sampai pada sabdanya SAW -: "Kemudian kami mendatangi bangunan seperti tanur yang di dalamnya terdengar suara gaduh memekik. Kamipun melongoknya. Ternyata di dalamnya terdapat pria dan wanita telanjang yang disambar oleh lidah api dari bawah mereka. Ketika lidah api itu mengenai mereka, merekapun memekik kepanasan dan kesakitan. Ketika Nabi SAW menanyakan hal tersebut kepada malaikat, mereka menjawab: "Adapun pria dan wanita yang ada di tanur tersebut mereka adalah laki-laki dan wanita pezina.

Maka apakah engkau ingin menjadi bagian dari mereka wahai saudariku muslimah?

Jauhilah bercakap-cakap tanpa keperluan di telepon karena sesungguhnya Allah merekamnya demikian juga syaithan dari jenis manusia pun merekamnya. Mereka para petualang cinta akan menggunakannya sebagai alat untuk mengintimidasi kalian agar kalian mau mendengar mereka dan mentaati mereka. Qiyaskan juga ke dalamnya chating yang tiada guna dan hanya membuang waktu semata.

Hati-hatilah, janganlah engkau foto dirimu kecuali karena suatu hajat dan janganlah terlalu mudah engkau sebarluaskan fotomu dengan segala bentuknya karena hal tersebut merupakan senjata yang paling berbahaya yang digunakan oleh serigala manusia sebagai alat untuk mengancam dan mengintimidasi kalian.

Jauhilah olehmu untuk menulis surat-surat cinta karena hal itu juga merupakan sarana yang digunakan oleh mereka.

Hindarilah majalah-majalah dan kisah-kisah cinta yang rendah, hina penuh aib dan cela. Sungguh di dalamnya terdapat racun yang membinasakan yang tersembunyi di balik indahnya halaman yang warna-warni serta kertas yang halus mengkilap dan wangi.

Jauhilah menonton sinetron-sinetron dan film-film yang hina, yang hanya menonjolkan kemewahan serta gemerlapnya dunia, menyajikan kisah cinta dengan akting yang justru merendahkan martabat wanita. Jauhilah semua itu karena hanya akan merusak akhlak, kehormatan, serta rasa malumu.

Hati-hatilah, janganlah engkau pamerkan auratmu dan janganlah engkau terlalu sering ke luar rumah dan ke pasar-pasar tanpa ada keperluan mendesak yang menuntut untuk itu. Sungguh hal itu hanya akan menjerumuskanmu ke dalam murka Rabbmu.

Janganlah engkau pergi berduaan dengan sopir pribadimu, sungguh ini merupakan khalwat yang terlarang. Janganlah sekali-kali engkau membela diri dengan beralasan bahwa ini darurat. Bertakwalah, karena barang siapa yang bertakwa kepada Allah, akan dijadikan baginya jalan keluar dari segala permasalahannya.

Hati-hatilah engkau wahai saudariku dari teman yang jelek. Cari dan bergaullah dengan temanmu yang shalihah yang akan membimbingmu kepada keridlaan Rabbmu dan senantiasa mengingatkamu agar tidak terjatuh pada perkara yang akan mendatangkan murka Rabbmu.

Saudariku yang mulia,

Hati-hatilah dari segala kemaksiatan dan dosa karena hal tersebut merupakan sebab hilangnya nikmat, mendatangkan musibah, dan merupakan sebab datangnya kesengsaraan serta adzab yang membinasakan.

Persiapkanlah dirimu untuk menghadapi malaikat maut dengan banyak bertaubat dan beramal shalih, sungguh engkau tidak tahu kapan giliranmu akan tiba.

Saudariku,

Setelah engkau baca nasihat di atas maka ketahuilah bahwa pintu taubat senantiasa terbuka bagi siapa saja yang benar-benar ingin bertaubat. Allah berfirman: "Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas akan dirinya (berbuat dosa), janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesunggunya Allah mengampuni dosa seluruhnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Az-Zumar : 53)

Maka apabila engkau wahai saudariku telah tenggelam dalam suatu kemaksiatan dan dosa, segeralah bertaubat dengan taubatan nashuha sebelum pintu taubat tertutup dan sebelum tubuhmu ditimbun di dalam tanah. Dan pada saat itu tidaklah lagi berguna penyesalan.

Semoga Allah membangunkan kita dari kelalaian yang ada dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, menerima taubat kita, melindungi kita dari adzab qubur dan adzab neraka, serta memasukkan kita ke dalam surga Firdaus Al-A’la.

Shalawat serta salam senantisa tercurah kepada Nabi kita.

Selasa, 01 Juni 2010

SEPULUH KUALITAS YANG DISUKAI

1. Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dandihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura,mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Denganbegitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan dirisendiri.

2. Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orangyang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya.Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu Menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi,orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran jiwa dapat dilihat dr kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti oranglain.

MACAM-MACAM HATI

Hati merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Hati ini tidak akan terlepas dari tanggung jawab yang dilakukannya kelak di akhirat, sebagaimana firman Allah: "Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabnya." (Al-Isra: 36).

Dalam tubuh manusia kedudukan hati dengan anggota yang lainnya adalah ibarat seorang raja dengan seluruh bala tentara dan rakyatnya, yang semuanya tunduk di bawah kekuasaan dan perintahnya, dan bekerja sesuai dengan apa yang dikehendakinya.

"Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

1. Hati yang sehat

Yaitu hati yang terbebas dari berbagai penyakit hati. Firman Allah: "(Yaitu) di hari yang harta dan anak-anak tidak akan bermanfaat kecuali siapa yang datang mengharap Allah dengan membawa hati yang selamat." (Asy-Syura: 88-89).

Ayat ini sangatlah mengesankan, di sela-sela harta benda yang diburu dan dikejar-kejar orang, dan anak-anak laki-laki yang sukses dengan materinya dan sangat dibanggakan, ternyata itu semua tidak akan memberi manfaat kecuali siapa yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat.

Yaitu selamat dari semua nafsu syahwat yang bertentangan dengan perintah Allah dan laranganNya, dan dari semua syubhat yang memalingkan dari kebenaran, selamat dari peribadatan dan penghambaan diri kepada selain Allah, selamat dari berhukum dengan hukum yang tidak diajarkan oleh Allah dan RasulNya, dan mengikhlaskan seluruh peribadatannya hanya karena Allah, iradahnya, kecintaannya, tawakkalnya, taubatnya, ibadah dalam bentuk sembelihannya, takutnya, raja'nya, diikhlaskannya semua amal hanya kepada Allah.

Apabila ia mencintai maka cintanya karena Allah,

apabila ia membenci maka bencinya karena Allah,

apabila ia memberi maka memberinya karena Allah,

apabila menolak maka menolaknya karena Allah.

Dan tidak hanya cukup dengan ini, sampai ia berlepas diri dari semua bentuk keterikatan dan berhukum yang menyelisihi contoh dari Rasulullah. Maka hatinya sangat tertarik dengan ikatan yang kuat atas dasar mengikuti jejak langkah Rasulullah semata, dan tidak mendahulukan yang lainnya baik ucapan maupun perbuatannya.

Firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya, bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Hujurat: 1).

2. Hati yang mati

Yaitu kebalikan dari hati yang sehat, hati yang tidak mengenal dengan Rabbnya, tidak melakukan ibadah sesuai dengan apa yang perintahkanNya, dicintaiNya dan diridhaiNya. Bahkan selalu memperturutkan nafsu dan syahwatnya serta kenikmatan dan hingar bingarnya dunia, walaupun ia tahu bahwa itu amatlah dimurkai oleh Allah dan dibenciNya.

Ia tidak pernah peduli tatkala memuaskan diri dengan nafsu syahwatnya itu diridhaiNya atau dimurkaiNya, dan ia menghambakan diri dalam segala bentuk kepada selain Allah.

Apabila ia mencintai maka cintanya karena nafsunya, apabila ia membenci maka bencinya karena nafsunya, apabila ia memberi maka itu karena nafsunya, apabila ia menolak maka tolakannya atas dasar nafsunya, maka nafsunya sangat berperan dalam dirinya, dan lebih ia cintai daripada ridha Allah.

Orang yang demikian menjadikan hawa nafsu sebagai imamnya, syahwat sebagai komandannya, kebodohan menjadi sopirnya, dan kelalaian sebagai tunggangan dan kendaraannya. Pikirannya hanya untuk mendapatkan dunia yang menipu ini dan dibuat mabuk oleh nafsu untuk mendapatkannya,

ia tidak pernah meminta kepada Allah kecuali dari tempat yang jauh. Tidak membutuhkan nasihat-nasihat dan selalu mengikuti langkah-langkah syetan yang selalu merayu dan menggodanya.

Maka bergaul dengan orang seperti ini akan mencelakakan kita, berkawan dengannya akan meracuni kita, dan duduk dengannya akan membinasakan kita.

3. Hati Yang Sakit

Yaitu hati yang hidup tapi ada penyakitnya, hati orang yang taat terhadap perintah-perintah Allah tetapi kadangkala juga berbuat maksiat, dan kadang-kadang salah satu di antara keduanya saling berusaha untuk mengalahkannya.

Hati jenis ini, mencintai Allah, iman kepadaNya beribadah kepadaNya dengan ikhlas dan tawakkal kepadaNya, itu semua selalu dilakukannya tetapi ia juga mencintai nafsu syahwat dan kadang-kadang sangat berperan dalam hatinya serta berusaha untuk mendapatkannya.

Hasad, sombong (dalam beribadah kepada Allah), ujub, dan terombang-ambing antara dua keinginan yaitu keinginan terhadap kenikmatan kehidupan akhirat serta keinginan untuk mendapatkan gemerlapnya dunia.Maka hati yang pertama hidup, tumbuh, khusyu' dan yang kedua layu kemudian mati. Adapun yang ketiga dalam keadaan tidak menentu, apakah akan hidup ataukah akan mati. Kemudian banyak sekali orang yang hatinya sakit dan sakitnya bahkan semakin parah, tetapi tidak merasa kalau hatinya sakit, bahkan sekalipun telah mati hatinya tetapi tidak tahu kalau hatinya telah mati.

13 PENAWAR RACUN

Berikut ini ada beberapa terapi mujarab untuk menawar racun kemaksiatan.

1. Anggaplah besar dosamu

Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata, ''Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.''

2. Janganlah meremehkan dosa

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.'' (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan)

3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa)

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Semua umatku dimaafkan kecuali mujahirun (orang yang berterus terang). Termasuk mujaharah ialah seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada malam hari kemudian pada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya, ia berkata, 'Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian dan demikian'. Pada maalm hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi pada pagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.'' (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Taubat nasuha yang tulus

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya tatkala bertaubat daripada seorang di antara kamu yang berada di atas kendaraannya di padang pasir yang tandus. Kemudian kendaraan itu hilang darinya, padahal di atas kendaraan itu terdapat makanan dan minumannya. Ia sedih kehilangan hal itu, lalu ia menuju pohon dan tidur di bawah naungannya dalam keaadaan bersedih terhadap kendaraannya. Saat ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kendaraannya muncul di dekatnya, lalu ia mengambil tali kendalinya. Kemudian ia berkata, karena sangat bergembira, 'Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu'. Ia salah ucap karena sangat bergembira''. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Jika dosa berulang, maka ulangilah bertaubat

Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata, ''Sebaik-baik kalian adalah setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.'' ditanyakan, 'Jika ia mengulangi lagi?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Jika ia kembali berbuat dosa?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Sampai kapan?' Dia menjawab, 'Sampai setan berputus asa.'''

6. Jauhi faktor-faktor penyebab kemaksiatan

Orang yang bertaubat harus menjauhi situasi dan kondisi yang biasa ia temui pada saat melakukan kemaksiatan serta menjauh darinya secara keseluruhan dan sibuk dengan selainnya.


7. Senantiasa beristighfar

Saat-saat beristighfar:

a. Ketika melakukan dosa

b. Setelah melakukan ketaatan

c. Dalam dzikir-dzikir rutin harian

d. Senantiasa beristighfar setiap saat

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam beristighfar kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (dalam hadits lain 100 kali).

8. Apakah anda berjanji kepada Allah untuk meninggalkan kemaksiatan?

Tidak ada bedanya antara orang yang berjanji kepada Allah (berupa nadzar atas tebusan dosa yang dilakukannya) dengan orang yang tidak melakukannya. Karena yang menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam kemksiatan tidak lain hanyalah karena panggilan syahwat (hawa nafsu) lebih mendominasi dirinya daripada panggilan iman. Janji tersebut tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak berguna.

9. Melakukan kebajikan setelah keburukan

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebajikan maka kebajikan itu akan menghapus keburukan tersebut, serta perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik.'' (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menilai hadits ini hasan shahih))

10. Merealisasikan tauhid

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ''Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.'' (HR. Muslim dan Ahmad)

11. Jangan berpisah dengan orang-orang yang baik

a. Persahabatan dengan orang-orang baik adalah amal shalih

b. Mencintai orang-orang shalih menyebabkan sesorang bersama mereka, walaupun ia tidak mencapai kedudukan mereka dalam amal

c. Manusia itu ada 3 golongan

i. Golongan yang membawa dirinya dengan kendali takwa dan mencegahnya dari kemaksiatan. Inilah golongan terbaik.

ii. Golongan yang melakukan kemaksiatan dalam keadaan takut dan menyesal. Ia merasa dirinya berada dalam bahaya yang besar, dan ia berharapa suatu hari dapat berpisah dari kemaksiatan tersebut.

iii. Golongan yang mencari kemaksiatan, bergembira dengannya dan menyesal karena kehilangan hal itu.

d. Penyesalan dan penderitaan karena melakukan kemaksiatan hanya dapat dipetik dari persahabatan yang baik

e. Tidak ada alasan untuk berpisah dengan orang-orang yang baik

12. Jangan tinggalkan da'wah

Said bin Jubair berkata, ''Sekiranya sesorang tidak boleh menyuruh kebajikan dan mencegah dari kemungkaran sehingga tidak ada dalam dirinya sesuatu (kesalahanpun), maka tidak ada seorangpun yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.'' Imam malik berkomentar, ''Ia benar. Siapakah yang pada dirinya tidak ada sesuatupun (kesalahan).''

13. Jangan cela orang lain karena perbuatan dosanya

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menceritakan kepada para shahabat bahwasanya seseorang berkata, ''Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.'' Allah swt berkata, ''Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.'' (HR. Muslim).

Disadur secara ringkas dari buku 13 Penawar Racun kemaksiatan

(terjemahan dari kitab Sabiilun najah min syu'mil ma'shiyyah) karangan Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy, terbitan Darul Haq, Jakarta.

SUDAHKAH ANDA !

1. Mengingat Allah ketika bangun tidur ?

2. Sholat Subuh di masjid hari ini ?

3. Membaca adzkar pagi ?

4. Memulai hari Anda dengan meminta kepada Allah agar memberimu rizki yang halal dan berhati-hati dalam mencarinya ?

5. Memohon sebanyak tiga kali kepada Allah agar memasukkan Anda ke dalam surga ? sebab siapa yang memohon kepada Allah agar memasukkan Anda ke dalam surga, maka surga itu berkata,“Ya Allah, masukkanlah dia ke dalam surga”.

6. Memohon perlindungan kepada Allah dari siksa neraka sebanyak tiga kali ?sebab neraka akan berkata,” Ya Allah, selamatkanlah dia dari neraka”.

7. Memelihara sholat Anda dengan sholat berjamaah di masjid tepat pada waktunya ?

8. Hari ini Anda melaksanakan sholat Rawatib dan Tawattu’ ?

9. Disiplin diri membaca wirid setiap selesai adzan dan sholat ?

10. Anda khusu’ dalam sholat dengan menghayati apa yang Anda baca ?

11. Bertaqwa kepada Allah dengan menjalankan usaha, makan, minum, dan berpakaian ?

12. Memuji Allah atas nikmat-nikmat Islam ?

13. Memuji Allah atas nikmat pendengaran, penglihatan, hati, dan sekalian nikmat yang lain ?

14. Memanfaatkan waktu-waktu Istijabah (dikabulkannya doa) dan Anda berdoa di dalamnya ?

15. Membaca, mengaji, menghafal dan mengamalkan sesuatu dari kitabullah ?

16. Pada hari ini Anda mengaji, menghafal, dan mengamalkan sesuatu dari kitabullah ?

17. Hari ini Anda belajar dari sesuatu, dari kewajiban-kewajiban agama, dan hadir di pengajian ?

18. Hari ini Anda menjaga pendengaran, penglihatan, dan seluruh tubuh dari perbuatan haram ?

19. Hari ini Anda membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW ?

20. Anda menjenguk orang sakit ?

21. Hari ini Anda melayat jenazah (memandikan, mengkafani, mensholatkan, dan menguburkan) ?

22. Hari ini memerintahkan perbuatan ma’ruf dan melarang perbuatan mungkar ?

23. Memberi nasehat karena Allah ?

24. Menolong sesama muslim ?

25. Mengetahui perjanjian dan benar dalam perjanjian ?

26. Ikhlas karena Allah dalam setiap perbuatan baik sepi maupun ramai ?

27. Hidup sederhana dalam keadaan miskin maupun kaya ?

28. Menyambung tali silaturahmi yang terputus ?

29. Berlaku adil dalam keadaan marah atau senang ?

30. Memaafkan orang yang berbuat aniaya pada Anda dan memberi sesuatu pada orang yang tidak pernah memberi pada Anda ?

31. Pada hari ini diam Anda adalah berfikir, ucapan Anda adalah dzikir, dan pendengaran Anda adalah pelajaran ?

32. Mencintai dan memberi karena Allah ?

33. Berfikir untuk menjauhi teman yang jahat dan memilih teman yang baik ?

34. Berusaha keras untuk mencari kenalan/saudara baru di jalan Allah ?

35. Berupaya menghindari banyak tertawa ?

36. Hari ini menangis karena takut siksa Allah ?

37. Hari ini Anda memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa Anda ?

38. Berdoa kepada Allah agar diteguhkan hati Anda pada ajaran agama-Nya ?

39. Hari ini Anda berdoa untuk memintakan ampunan sekalian orang-orang yang membutuhkan ?

40. Hari ini Anda bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan ?

41. Hari ini tersenyum kepada sesama muslim ?

42. Meninggalkan marah karena kepentingan diri sendiri dan berusaha tidak marah, kecuali karena Allah ?

43. Hati Anda dibersihkan dari segala penyakit-penyakitnya?

44. Lidah anda dibrsihkan dari berbohong, mengumpat, mengadu domba, berbantahan, dan perkataan sia-sia ?

45. Membiasakan diri anda pada kebiasaan yang baik-baik ? seperti santun, sabar, wara’, taqwa, kasih sayang, tawakkal, dan ikhlas ?

46. Bila Anda ditimpa musibah dan mengatakan Inna Lillahi wa inna ilaihi roji’uun” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadanyalah kami kembali ?

47. Berdoa dengan doa ini, “Allahumma inni a’udzubika annusyrika bika syaian a’lamuhu wa astaghfiruka lima laa a’lamuhu” (Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari berbuat menyekutukan-Mu, sedang aku tahu dan aku memohon ampunan yang aku tidak tahu ?

48. Memelihara sunnah Nabi Anda baik perkataan maupun perbuatan ?

49. Mengingat mati, alam kubur, dan hari akhir dengan segala marabahayanya ?

50. Berpuasa Senin dan Kamis dan berpuasa tiga tiga hari dalam setiap bulannya ?

51. Mengulang dzikir-dzikir khusus ? seperti keluar masuk masjid, keluar rumah, kamar belakang serta makandan mengenakan pakaian ?

52. Memenuhi kewajiban atas hak diri dan harta Anda, hak kedua orang tua Anda, dan hak istri Anda, hak karib kerabat, dan tetangga Anda, dan hak dakwah di jalan Allah ?

53. Melaksanakan amalan di malam dan hari Jumat seperti mandi, mengenakan pakaian yang paling bagus, mengenakan wangi-wangian, berusaha mendapatkan waktu-waktu istijabah, membaca surat Al Kahfi, memperbanyak sholawat nabi, dan lain-lain ?

54. Ibnu Umar berkata, “Bila menjelang sore, jangan kamu menanti pagi, dan jika menjelang pagi, jangan kamu menanti sore untuk matimu” ?

55. Menutup hari dengan taubatan nashuha dan istighfar dengan khusu’ ?

Hisablah dirimu sebelum dihisab nanti dan timbanglah amal perbuatanmu sebelum ditimbang (di mahkamah Ilahi)

BERFUNGSIKAH SHOLATMU !

Bersuci dan berpakaian, memilih tempat, itu semua bisa menjadi hal yang biasa dengan mudah. Sekarang isi dalam wudhu, misalnya isilah niat dengan doa dan hati mohon bersih anggota tubuh kita dari segala dosa. Setelah itu sholat, isilah sholatmu dengan nyawa, artinya di dalam sholat itu harus betul-betul berkonsentrasi menghadap (tawajjuh) kepada Allah. Jadi di dalam sholat itu, kita betul-betul menghadap, melapor, mengadu, berdoa, meminta ampun, barokah, sehat, rizki, bahagia, sejahtera dan lain sebagainya. Ini semua sudah trcakup dalam bacaannya. Kalau sekiranya kamu belum mengerti betul arti bacaan tesebut, maka yakinlah bahwa Allah sudah mengerti bacaan itu. Sebisa mungkin seluruh waktu dalam sholat itu penuh dengan isi. Paling tidak ketika Takbiratul Ihram itu saja supaya merasa bahwa kita di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu ketika melafadzkan Allahu Akbar, Allah Maha Besar, perasan selain Allah harus kita tinggalkan karena selain Allah adalah Ashgor. Kalau mungkin biarlah sebagian saja dulu dan seterusnya dilatih memenuhi isi itu sedikit demi sedikit sampai penuh. Paling tidak kita merasa berada di hadapan Allah, sehingga akan terasa nikmatnya sholat. Sesudah sholat beban akan menjadi ringan, jiwa menjadi bebas, dan terasa benar nikmat sholat. Bagi yang sudah merasakan nikmatnya sholat, sholat lima lima waktu sehari terasa kurang. Maka tambahilah dengan sholat sunnat. Marilah kita semua berdoa semoga kita semua dapat menjalankan semua itu sebaik-baiknya dengan ringan dan penuh isi.

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri,

di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman,

maka dirikanlah sholatmu itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya sholat itu

adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang iman”.

(An-Nisaa’ 103)

SHOLAT ITU NIKMAT

Bismillahirrahmanirrahim

Sesungguhnya mengerjakan sembahyang lima waktu itu ringan, lebih lagi kalau sudah lama dibiasakan dan nikmat. Tentang hikmah dan faedah sholat sangat panjang, dapat dijadikan satu buku sendiri. Tetapi yang ingin dijelaskan di sini ialah mengerjakan sholat dengan ringan. Jadikanlah kebiasan yang tetap sehari-hari:

  • Bangun tidur Sholat Subuh.
  • Istirahat dan bekerja siang Sholat Dzuhur.
  • Istirahat atau bekerja atau olahraga sore Sholat Ashar.
  • Menghadapi waktu malam Sholat Maghrib.
  • Sholat untuk istirahat malam atau akan belajar malam, Sholat Isya’.

Semua itu supaya dikerjakan rutin, biasa tanpa rencana-rencana seakan-akan pekerjaan besar. Perhatikanlah bahwa sebenarnya pekerjaan kita setipa hari itu kalau dianggap sebagai pekerjaan baru tentu terasa berat, lebih-lebih kalau disebutkan semua gerak-geriknya, misalnya:

  • Bangun membuka mata.
  • Duduk terus berdiri.
  • Melipat selimut.
  • Membersihkan tempat tidur.
  • Buang air besar atau kecil.
  • Bersuci atau Istinja’
  • Mencuci muka dan lain-lain.

Kalau itu semua dikerjakan tidak karena biasa, menjadi seperti pekerjaan besar dan berat, padahal setiap orang mengerjakannya tanpa dipikirkan lebih dahulu, tanpa diingat-ingat, dan tidak dirasakannya beratnya. Kalau itu semua dianggap pekerjaan, bukan kebiasaan tentu saja berat dan mungkin seakan-akan makan otak atau tenaga. Padahal semuanya itu sama sekali tidak memakan otak atau tenaga. Maka dari itu biasakanlah sholat lima waktu dengan sebaik-baiknya dan tertib. Insya Allah akan dirasakan dengan sangat ringan dan nikmat.

Jangan Sampai Tertinggal Atau Meninggalkan

Sesudah menjalankan sholat lima waktu dengan tertib, tidah usah mencoba meninggalkan salah satu sholat lima waktu itu. Tidak usah mencoba dan jangan sampai meninggalkan satupun. Yang belum terbiasa, masih perlu setiap waktu untuk mengingat waktunya dan selalu bertanya kepada dirinya sendiri. “Saya tadi sudah sholat atau belum?” begitu setiap waktu dan boleh juga saling mengingatkan antara kawan sekamar atau serumah. Kalau kamu sudah sholat kemudian ada kawan menanyakan atau mengajak atau mengatakan bahwa kamu belum sholat, tidak usah marah karena itu hanya mengingatkan. Kalau kamu memang lupa dan kemudian diingatkan, maka berterima kasihlah kepada yang telah mengingatkan kamu dan langsung mengerjakan apa yang dikatakan olehnya. Karena masih beruntung ada yang mengingatkan. Kalau ada yang tertinggal atau terpaksa tidak bisa mengerjakan harus berhati-hati, jangan sampai terulang dan jangan sampai merusakkan kebiasaan yang sedang kamu bina.